Ngerokok Pertama Saat Kuliah

Lo lo loooo, saya yang berpredikat pak ustadz saat SMP dan menjadi seksi agama di SMA kok bisa ngerokok pas kuliah?.

Hihi, panjang lurr jika saya jabarkan kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Ya kata orang-orang, lingkungan itu memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter seseorang memanglah benar adanya.

Buktinya, ya Saya :v.

Semoga aja bapak sama mamak gak baca tulisan ngacok ini, hihii. Karena sampai sekarang keluarga saya belum tau kalau saya merokok di luar rumah.

Kecuali mamak saya yang tahu karena menemukan sebungkus rokok Sampoerna pemberian temen di tas kecil saya. 

Ada banyak faktor kenapa saya merokok, yaitu mulai dari rasa ingin tahu, pingin nyoba, hingga sakit hati yang saya rasakan karena wanita.

Karena kalo di film-film orang yang sakit hati biasanya langsung sebat.

Katanya hal tersebut merupakan salah satu bentuk healing.

Tapi sesuai pepatah pak botak Al Deddy Al Qobuzer :v, yang berbunyi healing-healing taik kucing!.

Karena pertama saya ngeroko gak ngerasain enaknya, ya lah orang Cuma rasa asep pedes kaya cengkeh dibakar di dalam mulut aja.

Tapi saya coba ulangi terus sampai dapat enaknya, eh giliran dapat enaknya kok kecanduan. Saya tahu itu nggak baik buat paru-paru saya.

Tapi kok enak anjrittt, tapi mikir lagi gak baik buat paru-paru saya, terus mikir tapi kok enak. 

Hingga 15 menit saya memikirkan hal itu sampai-sampai tidak terasa satu batang rokok telah saya hisap habis.

Ya gimanapun ngerokok memang gak baik, saya pun merasakan efeknya, walau tidak begitu candu terhdap narkotikan hallal ini.

Namun saya merasa sesak di dada setelah menghabiskan sekitat 5 batang rokok yang memiliki kadar nikotin dan tar tinggi.

Finally akhirnya saya memutuskannnnn………

Memutuskan untuk memilih rokok mild yang lebih ringan sebatannya dan kecil pula efek sampingnyaa hehe :).

Tapi selalu terbesit di hati kecil untuk berhenti merokok, toh saya di rumah 2 minggu lebih gak ngerokok ya biasa aja.

Tapi kalo lihat temen ngerokok pas di luar kok jadi kepengen yaa, hihi ntahlah, memang kadang jargon merokok membunuhmu adalah salah.

Karena merokok sebenarnya sampai sekarang masih menjadi kontroversi, baik hukumnya dan seberapa mematikan zat yang terkandung didalamnya.

Kalau mematikan, kenapa masih dijual bebas?, karena rokok menguntungkan negara?.

yes itu mungkin jawabannya, bagaimana bisa negara melarang rakyatnya tidak merokok jika negera mau rakyatnya mati supaya bisa kaya secara bersamaan?, I don’t know MENNN!.